Betapa sulit melupakan seseorang yang pernah mengisi hati. Siapapun mungkin pernah mengalaminya, karena perasaan seperti ini banyak yang merasakannya. Bukan hal yang tabu ketika kalian membicarakannya agar bisa mengolah rasa itu menjadi rasa yang tidak menimbulkan kegetiran dalam menjalankan hidup.
Rasa cinta memang fitrah, tapi keadaanlah yang merubah fitrah itu menjadi sebuah fitnah. Keinginan untuk dicintai dan mencintai menjadi tombak seseorang untuk merasakan cinta yang belum halal.
Melupakan orang yang pernah di cintai memang bukan perkara mudah, bukan hanya orang yang melaksanakan ‘pacaran’ saja yang pernah merasakan hal ini.
Tapi bagi orang yang tak pernah merasakan pacaran bahkan tak pernah mengungkapkan isi hatinya pun merasakan hal ini. Ini lah bukti bahwa cinta yang fitrah bisa menjadi fitnah yang nyata bila tak diolah dengan bijak.
Sadarilah bahwa kalian sedang melangkah untuk menjadi lebih baik. Sudah seharusnya ketika si ‘dia’ tak bisa di miliki, dia sudah menjadi bagian masa lalu mu. Kalau memang sulit untuk melupakannya, tak perlulah tiba-tiba harus dilupakan. Tapi biarlah si dia menjadi pengingat mu bahwa masih ada cinta sejati yang menunggumu didepan, kerana kalian bukan menanti masa lalu.
Si dia dengan kehidupannya dan antum dengan kehidupanmu, ini lah yang harus di tekankan dalam perjalanan hidupmu. Toh ketika antum berusaha keras melupakan si dia, dia justru sedang asyik melenggang tanpa memikirkanmu.
Lantas siapa yang merugi kalau seperti ini.Rasa sakit kerana ternyata dia gak memilihmu untuk menjadi perhentian terakhir , bukan berarti menjadikanmu lupa bahwa ALLAH selalu ada disampingmu.
Apalagi bagi yang ingin melupakan si dia kerana pernah melegalkan aktivitas pacaran. Justru ALLAH sangat sayang padamu, Dia bebaskan antum dari aktivitas maksiat.
Harusnya kalian bangga dan senang ALLAH masih perhatian padamu. Kalian dituntun untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, dengan cinta yang diberikanNya.
Dari sinilah antum harus bersadar diri, bahwa melupakan mantan kekasih yang tak pernah halal bagimu adalah sebuah kebangkitan. Bangkit dari keterpurukan maksiat yang pernah kamu lakukan dan bangkit untuk memperjuangkan agama ALLAH.
Anggaplah cinta pada mantan kekasihmu yang masih tersimpan sampai saat ini adalah bagian dari pengingatmu akan masa lalu, agar kalian tak pernah mengulanginya lagi. Sungguh merugilah bagi orang yang dituntun menjadi lebih baik, namun dia kembali mengikuti alur masa lalunya.
Sedangkan bagi yang tak pernah pacaran, tapi pernah merasakan jatuh cinta yang sangat pada si dia. Namun dia tak menambatkan hatinya padamu, dan memilih menambatkan hatinya pada orang lain, antum mungkin merasakan sakit yang lebih dahsyat, kerana tak pernah mengungkapkan rasa cintamu. Disebabkan ingin menjaga hati dan Izzah mu juga dia.
Masalah hati ini memang tak bisa dipecahkan secara rasional, kerana sekali lagi ini masalah perasaan yang hanya antum lah yang tahu seberapa besar dan seberapa dahsyat.
Namun harus ada keberanian yang kuat untuk melupakannya, sangat disayangkan penjagaanmu terhadap Izzah harus tercoreng kerana cinta yang tak pernah dihalalkan. Ibarat minum obat, kamu harus berani minum obat yang pahit sekalipun agar kamu segera sembuh dari sakitmu.
Yang perlu antum selalu ingat dan tekankan pada hatimu adalah kelak akan ada orang yang lebih berhak untuk mendapat cinta sejatimu dari pada orang yang sekarang ini tak mampu di lupakan.
Tak mungkin juga antum akan lebih mencintai si dia yang tak halal bagimu daripada orang yang telah halal bagimu, hal ini harus segera ditegaskan dalam hatimu. Bahwa kelak ada orang yang patut kamu cintai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar