Assalamualaikum buat bakal suamiku..
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki.
Biarlah aku hanya cantik di matamu.
Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki
andai murka Allah ada di situ.
Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki
sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki
bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu
seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki
yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu
yang tidak dapat aku berikan.
Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya?
Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain..
aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku..
Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku..
kerana itulah yang dituntut oleh Allah..
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku..
aku juga perlu menjadi perempuan yang baik...
Bukankah Allah telah menjanjikan
perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja..
aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi..
Namun setiap kali perasaan itu datang,
setiap kali itulah aku mengingatkan diriku
bahawa aku perlu menjaga perasaan itu
karana ia semata-mata untukmu.
Allah telah memuliakan seorang lelaki
yang bakal menjadi suamiku
untuk menerima hati dan perasaanku yang suci.
Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain.
Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji
oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku..
Aku dengan tegas menolak,
berbagai macam dalil aku kemukakan,
tetapi dia tetap tidak berputus asa.
Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu.
Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu..
Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu.
Malah aku yakin pada gerak hatiku..
yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet
cerewet dalam memilih pasangan hidup..
Siapalah diriku untuk memilih permata..
sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan
seperti wanita yang lain,
dilamar lelaki yang bakal memimpinku
ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam,
juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam,
atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad SAW,
yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz..
Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu.
Itu janji Allah...Akan tetapi,
selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah..
selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu
karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan..
Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan
yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak..
Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai..
andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi..
kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu,
mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.
Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri.
Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah,
andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
kerana dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku kerana-Nya.
Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa...
Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.
Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni,
didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya,
cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah.
Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.
Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah putera Agama.
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.
Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.
Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang,
kerana diri ini serikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata,
cukuplah akad dan janji setia.
Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati,
insyaAllah ku redha ketetapan Illahi..
Wahai wanita..
ku ingatkan diriku dan dirimu..
peliharalah diri dan jagalah kesucian..
semoga redha Allah akan sentiasa mengiringi
dan memberkati perjalanan hidup ini..InsyaAllah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar