Total Tayangan Halaman

Selasa, 17 April 2012

>>>ZINA MERAJALELA ; Prihatin Atas Keadaan Bangsa Ini

Oleh: Ustad Arifin Badri hafidzhahullah

Seseorang terjerumus ke dalam perbuatan yang nista ini, ialah karena rendahnya iman dan moral masyarakat, serta saking gampangnya mempertontonkan aurat secara murah dan vulgar, terutama yang terjadi di kalangan kaum wanita.

Sebagian faktor yang menyuburkan perilaku hina ini, ialah merajalelanya pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan. Tanpa takut dengan beban dosa, seluruh inderanya menerawang menikmati segala sesuatu yang tidak halal baginya. Ini menjadi langkah pertama bagi seseorang terjerumus ke jurang perbuatan zina yang nista. Oleh karena itu, Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan agar manusia tidak terperangkap perzinaan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
Dan katakan kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami atau ayah, atau ayah suami atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara laki-laki atau putra-putra saudara laki-laki atau putra-putra saudari perempuan mereka, atau wanita-wanita muslimah atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (kepada wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.
[QS. An-Nûr/24 :30-31]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

كُتِبَ على بن آدَمَ نَصِيبُهُ من الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذلك لا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذلك الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ ( متفق عليه )

“Telah ditentukan atas setiap anak Adam bagiannya dari perbuatan zina, ia pasti melakukannya. Zina kedua mata adalah dengan memandang, zina kedua telinga adalah dengan mendengarkan, zina lisan adalah dengan berbicara, zina kedua tangan adalah dengan menggenggam, dan zina kedua kaki adalah dengan melangkah, sedangkan hati berkeinginan dan berandai-andai, dan kemaluan mempraktekkan keinginan untuk berzina itu atau menolaknya”. [Muttafaqun 'alaih]

Para ulama menyatakan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai dengan menyebutkan zina mata, karena zina mata adalah asal usul terjadinya zina tangan, lisan kaki, dan kemaluan[1].

Oleh karena itu, hendaklah kita senantiasa waspada dan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi perangkap-perangkap perzinaan, agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan nista ini. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”.
[Al-Isrâ`/17:32]

Zina itu sendiri merupakan hutang yang pasti harus ditebus, dan tebusannya ada pada keluarga kita. Pepatah menyatakan:

عِفُّوْا تَعِفَّ نِسَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَبِرُّوْا أَبَاءَكُمْ يَبِرَّكُمْ أَبْناَؤُكُمْ

(Jagalah dirimu, niscaya istri dan anakmu akan menjaga dirinya. Dan berbaktilah kepada orang tuamu, niscaya anakmu akan berbakti kepadamu).[2]

Dalam pepatah Arab lainnya disebutkan:

الزِّنّا دَيْنٌ قَضَاؤُهُ فِي أَهْلِكَ

(Perbuatan zina adalah suatu piutang, dan tebusannya ada pada keluargamu).

Kita seyogyanya bertanya kepada hati nurani masing-masing, relakah bila anak gadis kita, atau saudara wanita, atau ibu kita dizinai oleh orang lain? Bila tidak rela, maka janganlah berzina dengan anak atau saudara wanita atau ibu orang lain! Bila anda telah tega menzinai anak atau saudara wanita atau ibu seseorang, maka semenjak itu, ingatlah selalu, pada suatu saat perbuatan yang serupa akan menimpa anak gadis anda atau saudara wanita anda, atau bahkan ibu anda!
Atas dasar itu, hendaklah kita senantiasa berpikir panjang bila tergoda setan untuk melakukan perbuatan zina, baik zina kemaluan, zina pandangan, atau lainnya. Sebagaimana kita senantiasa mengingat pedihnya hukuman Allah di dunia dan akhirat, sehingga kita tidak mudah terjerembab ke dalam lembah kenistaan ini.

Wallahua'lam..

_________

5 komentar:

Unknown mengatakan...

asalamualikum ustadz..??
nama saya raihan
saya kenalan sama seorang perempuan dia mengaku janda beranak 2
di situ saya sering ngobrol menceritakan masa lalu dia
.dia sering di aniyaya oleh suaminya bahkan tidak pernah di kasih nafkah
1tahun berlalu dan kami ada rencana mau menikah
kami melakukan dosa besar yaitu berzina dan dia hamil

akhirnya dia menceritakan yang sebenarnya,bahwa dia belum resmi bercerai
saya bingung ustadz apa yang harus saya lakukan sedangkan dia belum resmi bercerai mau menikahi dia pun tidak bisa
saya telah dibohongi

saya mau bertobat?
apa yang harus saya perbuat ustadz?
apakah allah akan mengampunin dosa saya yang teramat besar?

Terimakasih, jawaban Dari ustadz bisa menjadi solusi Dari keadàan yg sy hadapi.

Unknown mengatakan...

asalamualikum ustadz..??
nama saya ove lezmana
saya kenalan sama seorang perempuan dia mengaku janda beranak 2
di situ saya sering ngobrol menceritakan masa lalu dia
.dia sering di aniyaya oleh suaminya bahkan tidak pernah di kasih nafkah
1tahun berlalu dan kami ada rencana mau menikah
kami melakukan dosa besar yaitu berzina dan dia hamil

akhirnya dia menceritakan yang sebenarnya,bahwa dia belum resmi bercerai
saya bingung ustadz apa yang harus saya lakukan sedangkan dia belum resmi bercerai mau menikahi dia pun tidak bisa
saya telah dibohongi

saya mau bertobat?
apa yang harus saya perbuat ustadz?
apakah allah akan mengampunin dosa saya yang teramat besar?

Terimakasih, jawaban Dari ustadz bisa menjadi solusi Dari keadàan yg sy hadapi.

Unknown mengatakan...

asalamualikum ustadz..??
nama saya ove lezmana
saya kenalan sama seorang perempuan dia mengaku janda beranak 2
di situ saya sering ngobrol menceritakan masa lalu dia
.dia sering di aniyaya oleh suaminya bahkan tidak pernah di kasih nafkah
1tahun berlalu dan kami ada rencana mau menikah
kami melakukan dosa besar yaitu berzina dan dia hamil

akhirnya dia menceritakan yang sebenarnya,bahwa dia belum resmi bercerai
saya bingung ustadz apa yang harus saya lakukan sedangkan dia belum resmi bercerai mau menikahi dia pun tidak bisa
saya telah dibohongi

saya mau bertobat?
apa yang harus saya perbuat ustadz?
apakah allah akan mengampunin dosa saya yang teramat besar?

Terimakasih, jawaban Dari ustadz bisa menjadi solusi Dari keadàan yg sy hadapi.

Unknown mengatakan...

asalamualikum ustadz..??
nama saya ove lezmana
saya kenalan sama seorang perempuan dia mengaku janda beranak 2
di situ saya sering ngobrol menceritakan masa lalu dia
.dia sering di aniyaya oleh suaminya bahkan tidak pernah di kasih nafkah
1tahun berlalu dan kami ada rencana mau menikah
kami melakukan dosa besar yaitu berzina dan dia hamil

akhirnya dia menceritakan yang sebenarnya,bahwa dia belum resmi bercerai
saya bingung ustadz apa yang harus saya lakukan sedangkan dia belum resmi bercerai mau menikahi dia pun tidak bisa
saya telah dibohongi

saya mau bertobat?
apa yang harus saya perbuat ustadz?
apakah allah akan mengampunin dosa saya yang teramat besar?

Terimakasih, jawaban Dari ustadz bisa menjadi solusi Dari keadàan yg sy hadapi.

Unknown mengatakan...

asalamualikum ustadz..??
nama saya ove lezmana
saya kenalan sama seorang perempuan dia mengaku janda beranak 2
di situ saya sering ngobrol menceritakan masa lalu dia
.dia sering di aniyaya oleh suaminya bahkan tidak pernah di kasih nafkah
1tahun berlalu dan kami ada rencana mau menikah
kami melakukan dosa besar yaitu berzina dan dia hamil

akhirnya dia menceritakan yang sebenarnya,bahwa dia belum resmi bercerai
saya bingung ustadz apa yang harus saya lakukan sedangkan dia belum resmi bercerai mau menikahi dia pun tidak bisa
saya telah dibohongi

saya mau bertobat?
apa yang harus saya perbuat ustadz?
apakah allah akan mengampunin dosa saya yang teramat besar?

Terimakasih, jawaban Dari ustadz bisa menjadi solusi Dari keadàan yg sy hadapi.